1 / 4
 
2 / 4
 
3 / 4
 
4 / 4
 


Anda Punya Rencana Liburan Ke Jogja? Mau Tau Cara Habiskan Malam Di Jogja? Jangan Tinggalkan Jogja Tanpa Jalan - Jalana Di Malioboro.
KLIK DISINI


Wednesday, June 5, 2019

Persiapan Mental Sebelum Menikah

Persiapan Mental Sebelum Menikah - Menikah itu menjadi dambaan atau bahkan menjadi tujuan makluk yang namanya manusia. Sudah jadi kodrat. Apalagi bila sepasang insan itu sudah cocok, merasa "klik" untuk lanjut ke tahap yang lebih jauh, maka bahagia itu bakal menjelang. Nah artikel mengenai pernikahan ini dipublikasikan khusus untuk Anda, baik yang di Jakarta (Ulujami, Cipete, Gandaria, Cilandak, Rawamangun) maupun wilayah sekitarnya (Pekayon, Cikunir, Jatibening). Mudah - mudahan bermanfaat.


Akan tetapi yang harus Anda ingat bahwa ketika Anda masuk ke jenjang pernikahan, maka segala sesuatunya mungkin saja tidak sesuai rencana. Biarpun Anda sudah matang bikin perkiraan atau perencanaan, kenyataan di lapangannya mungkin saja berbeda atau berlawanan 180°. Hidup itu ada halangan, rintangan, manis pahit, pasang surut, susah senang, up and down, dan lainnya, kawan. Tapi tentu saja kita selalu berharap akan bahagia. Begitulah doa yang selalukita  panjatkan. Amiin YRA.

Hidup memang tidak ada yang sempurna, selalu saja ada masalah dan halangan yang musti dihadapi. Bisa jadi masalah sudah mulai muncul saat Anda serta pasangan memutuskan untuk masuk ke pernikahan.

Memang, tidak bisa dipungkiri, baru saja selesai perhelatan pernikahan, Anda langsung dihadang "tantangan" hidup berkeluarga. Itu biasa. Lumrah dalam perjalanan hidup pernikahan makluk yang bernama manusia. Jangan lupa, "tantangan" harus dihadapi, bukan dihindari.

Dan, nasehat mereka yang faham apa itu kehidupan kehidupan mungkin tidak dianggap sebelah mata begitu saja. Ada beberapa dasar pijakan psikologi yang mesti Anda perhatikan. Ada 3 (tiga) hal krusial yang bisa membantu mempersiapkan mental sebelum menikah dan mengarungi bahtera rumah tangga. Formula itu juga bisa digunakan dalam mengarungi pernikahan nantinya.

1. Kesadaran Akan Diri Sendiri


Perlu Anda sadari bahwa setiap orang memiliki kekurangan serta kelebihan. Begitu juga teman-teman dari pasangan, keluarga besar, dan pasangan Anda sendiri. Kekurangan bukan hanya ada pada mereka, tapi juga pada diri Anda sendiri. Bila ada konflik yang muncul berulang kali, sebaiknya Anda bersama pasangan sadar diri dan mencari penyebabnya untuk diantisipasi atau diselesaikan.

2. Pengetahuan Makna Pernikahan

Tak hanya memaklumi perasaan dan saling mencintai, tetapi kita juga perlu mengetahui tentang visi, harapan dan kebutuhan pernikahan yang Anda berdua miliki dalam menyelaraskan tujuan hidup berumah tangga. Memiliki pengetahuan perihal ilmu pernikahan itu sendiri juga adalah suatu keharusan demi mengedukasi diri.

3. Kemauan Untuk Saling Memahami

Anda dan pasangan harus bersedia untuk mau berusaha dan komitmen bersama pasangan. Berjuang demi masing-maisng perbaiki diri, memaafkan kesalahan diri serta pasangan dalam hubungan. Mau dan berjuang untuk terbuka perihal apa yang membuat kita nyaman atau tidak. "Perang" hebat selama dalam kehidupan berpasangan terkadang terjadi tidak sebabkan oleh suatu masalah besar saja, tetapi "ketidaknyamanan" yang kecil dan menumpuk dalam hubungan. Kebanyakan pernikahan kandas bukan karena hilangnya cinta, akan tetapi disebabkan oleh hilangnya kemauan untuk tetap memperjuangkan hubungan berumah tangga.

Dengan demikian, adalah hal yang penting untuk mempersiapkan mental untuk menghadapi tantangan dalam mengarungi biduk pernikahan. Saat kita menikah tanpa modal persiapan diri secara psikologis, risiko paling berbahaya adalah perceraian di usia pernikahan yang baru sebentar.

Semoga saja informasi ini membantu.