.png)
Siapkan Tiga Hal Jika Akan Menikah - Membangun biduk rumah tangga itu menjadi impian atau bahkan menjadi tujuan makluk yang namanya manusia. Sudah jadi kodrat. Bahkan jika sepasang anak manusia itu sudah cocok, merasa "klik" untuk lanjut ke tahap yang lebih jauh, maka kebahagiaan itu akan datang menjelang. Nah info tentang pernikahan ini kami sajikan khusus buat Anda, baik yang di Jakarta (Ulujami, Cipete, Gandaria, Cilandak, Rawamangun) ataupun daerah sekitarnya (Pekayon, Cikunir, Jatibening). Mudahan-mudahan bermanfaat.
Hanya saja yang harus Anda catat ketika Anda masuk ke jenjang pernikahan, maka segala sesuatunya mungkin saja tidak sesuai dengan yang diperkirakan. Kendatipun Anda sudah masak-masak bikin rencana atau perencanaan, kenyataan di lapangannya mungkin saja berbeda atau terbalik 180 derajat. Hidup ini ada pasang surut, susah senang, up and down, manis pahit, halangan, rintangan, dan lainnya, kawan. Tetapi tentu saja kita pasti berharap akan bahagia. Begitulah doanya. Amiin YRA.
Dalam hidup ini tidak selalu sempurna, pasti ada dan halangan yang pasti dihadapi, bukan dihindari. Bisa jadi masalah langsung datang saat Anda serta pasangan memutuskan untuk menikah.
Tentu saja, tak bisa dipungkiri, baru gelar perhelatan pernikahan, Anda akan langsung dihadang "tantangan" hidup berkeluarga. Itu biasa. Lumrah dalam perjalanan hisup rumah tangga makluk yang bernama manusia. Ingat, "tantangan" harus dihadapi.
Tapi, nasehat mereka (ahli) yang faham apa itu kehidupan kehidupan sewajarnya tidak dilewatkan begitu saja. Ada beberapa dasar pijakan psikologi yang sebaiknya Anda sungguh - sungguh perhatikan. Ada 3 hal penting yang bisa membantu mempersiapkan mental sebelum menikah dan mengarungi bahtera rumah tangga. Formula itu juga bisa digunakan dalam mengarungi pernikahan nantinya.
1. Kesadaran Diri
Perlu Anda menyadari bahwa tiap orang mempunyai kekurangan & kelebihan. Begitu juga pasangan, keluarga besar, dan teman-teman dari pasangan. Kekurangan bukan cuma ada pada mereka, melainkan juga pada diri Anda sendiri. Jika ada persoalan yang timbul berulang kali, baiknya Anda bersama pasangan sadar diri mencari apa sebabnya untuk diantisipasi atau menyelesaikan masalah itu.
2. Pengetahuan Akan Makna Pernikahan
Bukan cuma mengetahui perasaan dan saling mencintai, tapi kita juga perlu mengetahui tentang visi, harapan dan kebutuhan pernikahan yang Anda berdua miliki dalam menyelaraskan tujuan hidup berumah tangga. Memiliki pengetahuan mengenai ilmu pernikahan juga adalah keharusan dalam mengedukasi diri.
3. Kemauan Untuk Saling Memahami
Anda dan pasangan harus mau tidak mau harus berjuang serta komit bersama pasangan. Berusaha untuk masing-maisng perbaiki diri, memaafkan kesalahan diri dan pasangan dalam hubungan. Mau terbuka mengenai apa yang membuat Anda berdua nyaman atau tidak. Persoalan hebat selama dalam kehidupan berpasangan sering terjadi tidak karena suatu masalah besar saja, tetapi "ketidaknyamanan" yang kecil dan menumpuk dalam hubungan. Tidak sedikit pernikahan gagal tidak lantaran berkurangnya cinta, akan tetapi disebabkan oleh hilangnya kemauan untuk tetap memperjuangkan keharmonisan.
Karena itu, penting sekali persiapkan mental untuk menghadapi tantangan dalam pernikahan. JIka kita menikah tanpa modal persiapan diri secara psikologis, akibat paling sering adalah perpisahan di usia pernikahan yang baru sebentar.
Semoga informasi ini berguna.
Hanya saja yang harus Anda catat ketika Anda masuk ke jenjang pernikahan, maka segala sesuatunya mungkin saja tidak sesuai dengan yang diperkirakan. Kendatipun Anda sudah masak-masak bikin rencana atau perencanaan, kenyataan di lapangannya mungkin saja berbeda atau terbalik 180 derajat. Hidup ini ada pasang surut, susah senang, up and down, manis pahit, halangan, rintangan, dan lainnya, kawan. Tetapi tentu saja kita pasti berharap akan bahagia. Begitulah doanya. Amiin YRA.
Dalam hidup ini tidak selalu sempurna, pasti ada dan halangan yang pasti dihadapi, bukan dihindari. Bisa jadi masalah langsung datang saat Anda serta pasangan memutuskan untuk menikah.
Tentu saja, tak bisa dipungkiri, baru gelar perhelatan pernikahan, Anda akan langsung dihadang "tantangan" hidup berkeluarga. Itu biasa. Lumrah dalam perjalanan hisup rumah tangga makluk yang bernama manusia. Ingat, "tantangan" harus dihadapi.
Tapi, nasehat mereka (ahli) yang faham apa itu kehidupan kehidupan sewajarnya tidak dilewatkan begitu saja. Ada beberapa dasar pijakan psikologi yang sebaiknya Anda sungguh - sungguh perhatikan. Ada 3 hal penting yang bisa membantu mempersiapkan mental sebelum menikah dan mengarungi bahtera rumah tangga. Formula itu juga bisa digunakan dalam mengarungi pernikahan nantinya.
1. Kesadaran Diri
Perlu Anda menyadari bahwa tiap orang mempunyai kekurangan & kelebihan. Begitu juga pasangan, keluarga besar, dan teman-teman dari pasangan. Kekurangan bukan cuma ada pada mereka, melainkan juga pada diri Anda sendiri. Jika ada persoalan yang timbul berulang kali, baiknya Anda bersama pasangan sadar diri mencari apa sebabnya untuk diantisipasi atau menyelesaikan masalah itu.
2. Pengetahuan Akan Makna Pernikahan
Bukan cuma mengetahui perasaan dan saling mencintai, tapi kita juga perlu mengetahui tentang visi, harapan dan kebutuhan pernikahan yang Anda berdua miliki dalam menyelaraskan tujuan hidup berumah tangga. Memiliki pengetahuan mengenai ilmu pernikahan juga adalah keharusan dalam mengedukasi diri.
3. Kemauan Untuk Saling Memahami
Anda dan pasangan harus mau tidak mau harus berjuang serta komit bersama pasangan. Berusaha untuk masing-maisng perbaiki diri, memaafkan kesalahan diri dan pasangan dalam hubungan. Mau terbuka mengenai apa yang membuat Anda berdua nyaman atau tidak. Persoalan hebat selama dalam kehidupan berpasangan sering terjadi tidak karena suatu masalah besar saja, tetapi "ketidaknyamanan" yang kecil dan menumpuk dalam hubungan. Tidak sedikit pernikahan gagal tidak lantaran berkurangnya cinta, akan tetapi disebabkan oleh hilangnya kemauan untuk tetap memperjuangkan keharmonisan.
Karena itu, penting sekali persiapkan mental untuk menghadapi tantangan dalam pernikahan. JIka kita menikah tanpa modal persiapan diri secara psikologis, akibat paling sering adalah perpisahan di usia pernikahan yang baru sebentar.
Semoga informasi ini berguna.
